Pada hari Senin, 22 Januari 2024, SMKN 1 Gedangsari menggelar upacara bendera yang dihadiri oleh seluruh peserta upacara, termasuk Kepala Sekolah, para guru, karyawan, serta siswa dan siswi SMKN 1 Gedangsari. Amanat dalam upacara tersebut disampaikan dengan penuh semangat oleh Bapak Wahyudi, Kapten CHB NRP, yang juga menjadi pembina upacara.
Dalam sambutannya, Bapak Wahyudi menyampaikan rasa syukur dan puji kepada Allah SWT. Bapak Wahyudi juga mengungkapkan apresiasinya kepada Kepala Sekolah dan keluarga besar SMKN 1 Gedangsari atas kesempatan yang diberikan kepada mereka untuk berpartisipasi dalam upacara ini. Ia menganggap kehadiran mereka sebagai suatu kehormatan dan berterima kasih atas waktu yang telah diberikan.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan rutin setiap hari Senin, Upacara bendera bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah momen yang sarat dengan makna mendalam. Kegiatan ini merupakan bentuk bhakti penghormatan kita kepada para pejuang Kusuma Bangsa yang dengan penuh pengorbanan telah meneguhkan jiwa dan raganya untuk merebut serta mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari cengkeraman penjajah. Sehingga pada saat ini, kita masih dapat menikmati udara kemerdekaan di tanah air tercinta, Indonesia.
Sejak pendirian Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr. Safrudin Prawiranegara pada tanggal 19 Desember 1948 di Bukit Tinggi, semangat bela negara telah menjadi bagian integral dalam sejarah kita. Tujuan utamanya adalah untuk membela kelangsungan hidup bangsa dan negara. Berbagai bentuk nyata bela negara telah bermunculan dan terus berganti-ganti, menjadi bukti bahwa NKRI tidak hanya tetap eksis, tetapi juga akan terus eksis selamanya. Melalui kegiatan ini, kita diingatkan akan nilai-nilai patriotisme dan semangat juang para pahlawan kita.
Beliau menyampaikan bahwa Semakin berat dan beragam tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita, menjadi sebuah kewajiban bagi kita semua untuk bersama-sama merenung dan mencermati. Perang modern tidak lagi hanya bersifat militer, tetapi melibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, yang dikenal sebagai Ipolesosbud Hankam. Realitas ini menuntut partisipasi aktif dari semua komponen bangsa, bukan hanya dari segi militer, tetapi juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat, demi kelangsungan hidup dan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pentingnya peran seluruh elemen masyarakat dalam membangun ketahanan Indonesia menjadi semakin nyata. Perang modern mencakup berbagai bidang kehidupan, dan untuk itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. SDM yang berkualitas akan menjadi modal penting dalam memajukan Indonesia di segala sektor, mengisi kemerdekaan sebagai landasan pembangunan nasional.
Pada tahun 2018, dilakukan instruksi untuk melaksanakan Rencana Aksi Nasional Bela Negara di berbagai bidang dan tingkat di seluruh Indonesia. Ini melibatkan Kementerian, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, dan berbagai elemen masyarakat. Langkah ini merupakan bentuk apresiasi terhadap beragam keahlian yang dimiliki oleh manusia Indonesia.
Aksi Nasional Bela Negara juga melengkapi keahlian SDM Indonesia dengan pengamalan nilai-nilai Bela Negara yang meliputi:
- Memiliki rasa cinta tanah air.
- Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.
- Memiliki kesetiaan dan keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi negara
- Memiliki kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara.
- Memiliki kemampuan awal Bela Negara dan semangat untuk mewujudkan negara berdaulat, adil, dan makmur.
Tanpa sikap dan perilaku bela negara, pengelolaan negeri kita yang besar dan luas dengan sumber daya alam yang melimpah tidak akan mencapai keadilan dan kemakmuran yang dicita-citakan oleh seluruh pendahulu bangsa. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus menanamkan nilai-nilai dasar bela negara kepada seluruh komponen masyarakat, tanpa memandang usia, suku, agama, dan ras, sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang.
Dengan demikian, bagi mereka yang berbakti di bidang birokrasi pemerintahan, perlu terus mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Sementara itu, bagi mereka yang terlibat dalam bidang belajar mengajar, penting untuk terus meningkatkan kearifan dan pengabdian kepada masyarakat berbasis nilai-nilai kebangsaan kita. Hal ini juga berlaku bagi seluruh komponen masyarakat dengan berbagai profesi. Semua profesi diharapkan dapat menjadi ladang bela negara, kontribusi nyata dalam membangun dan menjaga kedaulatan negara kita.
Beliau menyampaikan penekanan sebagai wujud partisipasi siswa dalam bela negara sebagai berikut:
- Menjaga kesehatan baik asmani dan rohani.
- Rajin belajar untuk meningkatkan kualitas diri.
- Aktif dalam kegiatan sekolah, antara lain OSIS, Pramuka, dll., serta kegiatan di lingkungan masyarakat.
- Disiplin mengikuti kegiatan upacara.
- Mentaati segala peraturan sekolah dengan baik.
- Hindari tawuran atau pertengkaran baik dengan teman atau dengan orang lain.
- Ciptakan kondisi damai di lingkungan sekolah.
- Gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
- Berbakti dan patuh kepada orang tua dan Bapak Ibu Guru.
Dan itulah tadi amanat dari Bapak Kapten CHB Wahyudi. Selamat belajar, semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan, dan perlindungan kepada kita semua dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.Dan semoga bangsa Indonesia tetap jaya selamanya.